Kawasan
Timur Indonesia (KTI), masih dianggap sebagai salah satu sentra
pertambangan. Di Sulawesi saja, hingga akhir kuartal pertama belanja
tambang mencapai Rp5,2 triliun.
Menteri Perdagangan yang juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) Gita Wiryawan mengungkapkan, realisasi investasi pertambangan di
KTI mencapai Rp33,6 triliun. Dia merinci, di Sumatera Rp12,1 triliun,
Kalimantan Rp10,5 triliun, Sulawesi Rp5,2 triliun, Bali-Nusa Tenggara
Rp5,1 triliun, dan Papua-Maluku Rp0,7 triliun.
Menurutnya, sektor pertambangan, adalah salah satu potensi investasi di
KTI selain perkebunan. KTI sebut dia, masuk dalam lima besar kawasan
pertambangan. "Jadi kami melihat, sektor tambang ini adalah salah satu
primadona investasi di KTI," ujarnya.
Gita memaparkan, sektor tambang yang mendominasi di KTI adalah,
batubara, tambang emas, tembaga, mangan, pasir besi, dan nikel. Nikel
ini, banyak di Sulawesi Selatan, serta Sulawesi Tenggara, dan dikelola
PT Vale, sebelumnya PT Inco.
Khusus untuk pertambangan sebut Gita, pekan ini, akan dilakukan
pembahasan lintas sektoral terkait bea keluar nonbatubara. Kebijakan itu
sebut dia, akan berpengaruh pada realisasi investasi sektor
pertambangan ke depan.
Sumber : http://www.fajar.co.id/read-20120426001532-investasi-tambang-di-sulawesi-rp52-t