-->

PIDII

Portal Informasi Data Investasi Indonesia

Wanita Cantik di Mata Pria

Wanita Cantik di Mata Pria
Wanita-wanita Berparas Menawan Hati

News

Back to Blogspot A to Z

PIDII.org

PIDII.org

Database Wilayah Investasi Indonesia ini, kami susun berdasarkan kesadaran dan partisipasi masing-masing Kabupaten, Kota maupun Provinsi itu sendiri.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi kami di:
Email : info@pidii.org  PIN BB : 2065CF59  SMS Line : 0857-7922-7160
PROFIL PORTAL INFORMASI DATA INVESTASI INDONESIA
PIDII menerima berbagai data dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan investasi di Indonesia, baik dari PMDN maupun PMA. Untuk itu PIDII bekerjasama dengan berbagai pihak terkait.
PIDII membuka kerjasama seluas-luasnya, bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi mengembangkan informasi Investasi di Indonesia.
Untuk itu silahkan Anda menghubungi info@pidii.org
Pebisnis Rusia Tertarik Investasi di Indonesia

Pebisnis Rusia Tertarik Investasi di Indonesia

Dubes Indonesia untuk Rusia, Djauhari Oratmangun mengundang pebisnis Rusia dalam Informal Business Dinner di Wisma Duta Besar, Moskow.

"Pertemuan itu dihadiri sebanyak enam puluh undangan terdiri dari pengurus KADIN Rusia, asosiasi bisnis di berbagai bidang industri," ujar Koordinator Fungsi Pensosbud dan Pendidikan KBRI Moskow, M. Aji Surya kepada ANTARA London, Selasa (24/4).

Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI, Suprianda Ruru, mengatakan bahwa Petros Group, perusahaan Rusia TNK-BP menyampaikan bahwa mereka telah melakukan pembicaraan awal dengan Pertamina terkait penawaran kerja sama eksplorasi minyak di Indonesia.

Sampai saat ini pihaknya masih menunggu tanggapan dari pihak Pertamina terkait tawaran kerja sama dimaksud dan untuk itu meminta KBRI Moskow untuk memfasilitasi.

Sementara itu Trade House TMK di industri pipa minyak dan gas menginformasikan pihaknya telah dikunjungi pengusaha Indonesia untuk menjajagi pengadaan bahan baku besi baja bagi industri itu di Indonesia.

Ia berharap kesepakatan dapat direalisasi pada awal bulan Juni di sela penyelenggaraan rangkaian pertemuan APEC di Kazan, 20 Mei - 5 Juni mendatang.

Perusahaan Soyuzsnab dan EFKO, pengolah kelapa sawit menyampaikan keinginannya unruk meningkatkan kerja sama di bidang industri minyak kelapa sawit termasuk ragam turunannya, seperti jenis minyak gemuk dan refined, bleached and deodorized (RBD).

Pihaknya juga tertarik untuk hadir di Pertemuan Bisnis Kelapa Sawit di Moskow pada tanggal 28 Mei mendatang dan Menteri Pertanian diharapkan akan hadir.

Perusahaan JSC United Grain Company dan perusahaan ALTAI Flour Mills di sekor komoditi gandum juga sangat ingin meningkatkan kerjasama dengan pihak Indonesia dan mengharapkan untuk dapat melakukan kontak lebih lanjut dengan perusahaan Indonesia seperti PT. Bogasari.

Perusahaan Mebel Indonesia di bidang komoditi furniture dan kerajinan menyampaikan harapan bagi prospek peningkatan kerjasama tidak hanya pasar Rusia, tetapi juga pasar negara-negara pecahan Uni soviet.

Mereka jua menyatakan ketertarikan untuk bisa bertemu dengan pihak Kementerian UKM pada pertemuan bisnis dengan para calon buyer Rusia di Moskow pada awal Mei 2012.

Di sektor infrastruktur, perusahaan JSC High-Speed Rail Lines (bidang perkerataapian) tengah melakukan pembahasan kerjasama proyek pembangunan jalur kereta api di Kalimantan Timur.

Selanjutnya pihaknya menyampaikan rencana pengembangan jalur kereta api di pulau Sulawesi di wilayah Utara hingga Selatan dan Tenggara pulau Sulawesi.

Sementara itu, Roscosmos (Information Sateliet System Reshetnev) melaporkan kepada Dubes rencana peluncuran satelit komunikasi PT. Telkom pada awal Juli 2012.

"Cukup menarik juga adalah permintaan terhadap obat tradisional dan ramuan jamu Indonesia meningkat secara pesat beberapa tahun terakhir ini," katanya.

Untuk itu, Perusahaan Rusia Greenwood, importir produk-produk Mustika Ratu untuk Rusia dan negara-negara pecahan Uni Soviet sangat berkeinginan untuk meningkatkan impor obat-obat dan ramuan tradisional Indonesia.

Selain memberikan keterangan tentang Indonesia Baru dalam konteks regional maupun global, Dubes mencatat semua keinginan termasuk keluhan pengusaha.

"Saya makin sadar bahwa hubungan ekonomi Indonesia - Rusia masih sangat bisa ditingkatkan. Pekerjaan besar menanti di depan mata," ujar Djauhari Oratmangun.

Sumber : http://www.republika.co.id//berita/internasional/global/12/04/24/m2ylw3-pebisnis-rusia-tertarik-investasi-di-indonesia
Kebutuhan Investasi Migas USD68,7 M

Kebutuhan Investasi Migas USD68,7 M

Lembaga survei Frost & Sullivan memperkirakan kebutuhan investasi minyak dan gas di Indonesia selama periode 2012–2018 akan mencapai USD68,7 miliar atau sekitar Rp625,2 triliun.

“Kebutuhan investasi selama tujuh tahun tersebut terdiri dari USD33,9 miliar di bidang hulu migas dan investasi midstream( produk antara) sebesar USD13,6 miliar, serta hilir migas USD21,2 miliar,” ujar Konsultan Frost & Sullivan Pradi Wigianto di Jakarta kemarin. Pradi menjelaskan, investasi midstream terdiri dari proyek fasilitas regasifikasi senilai USD1,9 miliar; pencairan gas alam cair (LNG) USD2,7 miliar; proyek terminal,tangki, pipa, dan penampungan gas USD1 miliar; serta terminal terapung LNG USD8 miliar.

Proyek-proyek tersebut antara lain terminal LNG terapung di Jakarta yang akan beroperasi pertengahan tahun 2012 dan kilang LNG di Senoro,Sulawesi Tengah, dengan target operasi 2014. Sementara, investasi hilir migas terdiri dari kilang senilai USD13,6 miliar dan petrokimia senilai USD7,6 miliar.Proyek hilir itu antara lain kilang bahan bakar minyak (BBM) di Balongan dan Tuban, serta petrokimia yang dibangun PT Chandra Asri Tbk dan Dow Chemical. Pradi mengatakan, perkiraan angka investasi tersebut merupakan skenario optimistis yang proyeknya ditargetkan selesai antara 5–6 tahun ke depan.

“Proyek-proyek yang masuk dalam survei itu sudah masuk dalam FEED (front-end engineering design) atau sudah ada desain rincinya,” jelas dia. Namun, imbuh dia, realisasi proyek-proyek tersebut tergantung sejumlah hal lain seperti pembebasan lahan dan insentif untuk kilang. Sementara, Director Energy and Power Systems Forst & Sullivan Subbu Bettadapura mengatakan,khusus pada 2012 Indonesia mengeluarkan modal eksplorasi dan produksi sebesar USD21 miliar, me-ningkat 23,5% dibandingkan 2011. “Proyek eksplorasi laut dalam akan menjadi segmen pertumbuhan utama,”ujarnya.

Beberapa proyek utama sektor hulu yang akan menjadi andalan adalah lapangan gas Jangkrik yang diharapkan dapat mulai produksi 2015, lapangan gas Gehem, Gendalo, yang dikembangkan oleh Chevron ditargetkan mulai berproduksi 2016, dan pengembangan lapangan gas Abadi yang diperkirakan berproduksi pada 2018. Dia menambahkan, masih banyak blok-blok lepas pantai dengan cadangan gas potensial yang belum dieksplorasi.Padahal, Indonesia memiliki masa depan yang menjanjikan terkait penemuan migas laut dalam untuk kawasan Asia Tenggara dan berpotensi untuk memenuhi permintaan akan gas alam baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang kini tengah tumbuh.

Indonesia memiliki 3,18 triliun meter kubik cadangan gas dan merupakan salah satu negara yang berada di peringkat atas dalam hal cadangan gas. Di sisi lain, lanjut Subbu, Indonesia kini justru diha-dapkan pada persoalan banyaknya ladang minyak yang telah menua dan menipisnya cadangan minyak. Satu-satunya cara untuk mendongkrak produksi minyak dan gas nasional menurut dia adalah dengan menemukan lebih banyak cadangan gas melalui peningkatan investasi ke sektor hulu.

Terkait dengan itu, Direktur Center for Petroleum and Energy Economic Studies Kurtubi menyayangkan bahwa sebagian besar investasi hulu migas dialokasikan untuk kegiatan produksi,bukan eksplorasi. Padahal, dengan terus turunnya cadangan migas di Indonesia, kegiatan eksplorasi seharusnya diutamakan. “Kalau dana itu kebanyakan untuk kegiatan produksi, angka itu menyesatkan karena kegiatan produksi itu kan hanya menguras minyak dan dana yang dikeluarkan juga dikembalikan melalui cost recovery,”ujarnya.

Dia menilai, Undang- Undang No 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi menjadi salah satu penghambat kegiatan eksplorasi, sehingga tidak ada penemuan cadangan migas dalamjumlahbesardalambeberapa tahun terakhir ini. “Adanya pajak eksplorasi dan panjangnya birokrasi membuat investor malas berinvestasi pada kegiatan eksplorasi,” tandasnya. Berdasarkan data Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), cadangan terbukti minyak Indonesia adalah sebesar 4 miliar barel dan diproyeksikan habis dalam 12 tahun ke depan.

Proyeksi itu dengan menggunakan asumsi tingkat produksi sebesar 900.000 barel per hari dan tidak ditemukannya lagi cadangan baru. Sementara, cadangan terbukti gas bumi nasional saat ini sebesar 107 triliun standar kaki kubik dan diperkirakan habis hingga 40 tahun ke depan. ●nanang wijayanto

Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/489460/
Investasi Tambang di Sulawesi Rp5,2 T

Investasi Tambang di Sulawesi Rp5,2 T

Kawasan Timur Indonesia (KTI), masih dianggap sebagai salah satu sentra pertambangan. Di Sulawesi saja, hingga akhir kuartal pertama belanja tambang mencapai Rp5,2 triliun.

Menteri Perdagangan yang juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wiryawan mengungkapkan, realisasi investasi pertambangan di KTI mencapai Rp33,6 triliun. Dia merinci, di Sumatera Rp12,1 triliun, Kalimantan Rp10,5 triliun, Sulawesi Rp5,2 triliun, Bali-Nusa Tenggara Rp5,1 triliun, dan Papua-Maluku Rp0,7 triliun.

Menurutnya, sektor pertambangan, adalah salah satu potensi investasi di KTI selain perkebunan. KTI sebut dia, masuk dalam lima besar kawasan pertambangan. "Jadi kami melihat, sektor tambang ini adalah salah satu primadona investasi di KTI," ujarnya.

Gita memaparkan, sektor tambang yang mendominasi di KTI adalah, batubara, tambang emas, tembaga, mangan, pasir besi, dan nikel. Nikel ini, banyak di Sulawesi Selatan, serta Sulawesi Tenggara, dan dikelola PT Vale, sebelumnya PT Inco.

Khusus untuk pertambangan sebut Gita, pekan ini, akan dilakukan pembahasan lintas sektoral terkait bea keluar nonbatubara. Kebijakan itu sebut dia, akan berpengaruh pada realisasi investasi sektor pertambangan ke depan.


Sumber : http://www.fajar.co.id/read-20120426001532-investasi-tambang-di-sulawesi-rp52-t
Investasi Otomotif Ditingkatkan di Indonesia Timur

Investasi Otomotif Ditingkatkan di Indonesia Timur

Kementerian Perindustrian akan mengarahkan investasi otomotif untuk fokus di luar Pulau Jawa, khususnya di Indonesia Timur. Hal ini dilakukan agar terjadi penciptaan lapangan kerja yang lebih merata.

"Saat ini, investor otomotif banyak yang berinvestasi di Jawa. Ke depannya, investasi yang masuk akan diarahkan pada Kawasan Indonesia Timur," kata Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) pada Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Budi Darmadi di Jakarta, kemarin.

Ia berpendapat, dibutuhkan pemerataan kawasan industri untuk Indonesia bagian timur. Untuk itu, pemerintah meminta Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang akan membangun pabrik baru agar memilih Indonesia timur sebagai alternatif baru. Hal tersebut akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja secara merata.

Sementara Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri di Kemenperin, Arryanto Sagala, mengatakan, untuk menarik investasi industri otomotif, pemerintah akan memberikan insentif berupa tax holiday. "Kebijakan 'tax holiday' dan 'tax allowance' akan diterapkan di sana. Namun, semua tergantung dari besarnya investasi dan penyerapan tenaga kerja," tegasnya.

Dikatakannya juga, sektor industri yang menopang pertumbuhan investasi dan mendapat fasilitas pajak, ialah, industri logam dasar, petrokimia, permesinan, sumber daya alam terbarukan dan telekomunikasi. "Tapi realisasi investasi (industri) tidak bisa dinikmati secara cepat, karena butuh waktu untuk pembangunan pabrik. Untuk permesinan, diharapkan mampu mendukung industri otomotif nasional."

Sumber : http://www.republika.co.id//berita/ekonomi/makro/12/04/25/m30c89-investasi-otomotif-ditingkatkan-di-indonesia-timur

Wanita Cerdas Hormati Pria Berpengetahuan Luas

Wanita Cerdas Hormati Pria Berpengetahuan Luas
Jendela Nusantara

Proud to be Indonesia

Proud to be Indonesia
Back to Local Wisdom

Iklan : WWT, IM. OtO, WM


Friends

Back To Top